Kalah TKO dari Galal Yafai, Sunny Edwards Umumkan Pensiun dari Tinju

SEMARANG, Wlzyw Box – Sunny Edwards memutuskan untuk mengundurkan diri dari dunia tinju setelah mengalami kekalahan TKO dari Galal Yafai di Resorts World Arena, Birmingham, Inggris, pada bulan November lalu. Wasit Lee Every turun tangan untuk menghentikan pertarungan sebelum ronde keenam, yang mengakhiri pertandingan dengan kemenangan besar bagi Yafai dan kekalahan kedua bagi Edwards. Keputusan ini membuat Edwards pensiun di usia 28 tahun.

Kekalahan yang Menjadi Titik Balik dalam Karier Edwards

Pada puncak kariernya, Sunny Edwards dianggap sebagai salah satu petinju kelas terbang terbaik di dunia. Namun, kekalahannya dari Jesse “Bam” Rodriguez sebelumnya dan kekalahan telak dari Galal Yafai menandakan adanya penurunan performa. Edwards, yang saat itu sudah merencanakan pensiun “menang, kalah, atau seri,” memutuskan untuk mengakhiri kariernya setelah laga tersebut.

Pernyataan Lega Setelah Pensiun

Edwards mengungkapkan perasaan lega setelah pengunduran dirinya dari dunia tinju, meskipun kariernya di dunia olahraga ini penuh dengan pencapaian. Dalam wawancaranya dengan BoxingScene, ia mengungkapkan perasaan yang berbeda setelah pensiun:

“Hal yang menyedihkan adalah, setelah saya melakukannya, saya benar-benar merasa lega,” kata Edwards. “Dan ini adalah pertama kalinya saya keluar dari ring tinju dan salah satu pikiran pertama saya bukanlah, ‘Siapa yang akan saya lawan selanjutnya? Kapan saya bertarung? Apa yang berikutnya?'”

Menurutnya, perasaan lega itu mengungkapkan bahwa pensiun mungkin adalah langkah yang tepat. Meskipun ia tidak lagi menjadi petinju aktif, Edwards berencana untuk tetap terlibat dalam dunia tinju sebagai komentator, manajer, dan pelatih.

Alasan Pensiun: Kondisi Fisik dan Kehidupan Pribadi

Edwards juga mengungkapkan bahwa tubuhnya telah menunjukkan tanda-tanda kelelahan yang mempengaruhi kebugarannya dan rasa percaya dirinya. Ia merasa tubuhnya “perlahan-lahan rusak” dan ini mengurangi kenikmatan yang dia rasakan selama bertarung.

“Jika saya jujur, tubuh saya benar-benar telah mengambil kesenangan dan kepercayaan diri saya,” kata Edwards.

Selain faktor fisik, keputusan untuk pensiun juga dipengaruhi oleh perubahan dalam hidup pribadi Edwards, terutama setelah kelahiran anaknya. Ia mengungkapkan bahwa ia kehilangan beberapa momen penting dalam hidupnya akibat komitmen tinju, seperti melewatkan beberapa momen olahraga keluarga melalui FaceTime saat bertarung di luar negeri.

“Hal-hal yang sangat saya rindukan – berada di kamp pelatihan untuk bertanding … Berada di Amerika untuk melawan [Adrian Curiel dari Meksiko], saya kebetulan melewatkan salah satu hal yang paling saya sukai,” ujarnya.

Edwards menambahkan bahwa ia merasa tidak yakin apakah semuanya “sepadan dengan apa yang saya dapatkan,” mengingat banyaknya hal yang ia lewatkan demi karier tinjunya.

Kehidupan Setelah Tinju: Fokus pada Keluarga dan Karier Baru

Dengan pensiun dari tinju, Edwards mengungkapkan bahwa ia akan lebih fokus pada keluarga dan kegiatan lain yang bisa dijalani dengan lebih santai. Keputusan pensiun ini menandakan berakhirnya karier seorang petinju berbakat yang sebelumnya diprediksi memiliki masa depan cerah di dunia tinju profesional.

Prediksi Karier Galal Yafai dan Edwards Sebelumnya

Kekalahan dari Galal Yafai, yang kini berusia 32 tahun, mengakhiri karier Edwards di atas ring tinju. Sebelum kekalahan ini, Yafai diperkirakan akan menantang juara WBC, Kenshiro Teraji, pada tahun 2025. Namun, banyak pihak yang mulai meragukan performa Edwards setelah kekalahan telak dari Jesse Rodriguez pada bulan Desember sebelumnya. Kini, dengan pengunduran dirinya, Edwards memulai babak baru dalam hidupnya di luar ring tinju.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Wlzyw Box