Wlzyw Box, Gennadiy “GGG” Golovkin, mantan juara dunia di kelas menengah WBA, WBC, dan IBF, telah meninggalkan warisan yang luar biasa dalam dunia tinju. Lahir di Karaganda, Kazakhstan, Golovkin memulai perjalanan profesionalnya pada Mei 2006 di Jerman setelah meraih medali perak di Olimpiade 2004. Dalam sepuluh pertarungan pertama di dunia profesional, GGG berhasil memenangkan semuanya dengan kemenangan KO.
Perjalanan Golovkin Menjadi Juara Dunia
Setelah serangkaian kemenangan impresif, Golovkin mengalahkan Ian “The Cobra” Gardner (20-3), yang menjadi langkah awal dalam dominasi panjangnya di dunia tinju. Tak lama setelah itu, GGG mencatatkan kemenangan 23 kali berturut-turut dengan KO, yang akhirnya berujung pada kemenangan tipis atas Danny “Miracle Man” Jacobs (32-1) di Madison Square Garden pada 2017, di mana ia mempertahankan gelar juara untuk kali ke-17.
Pada Desember 2010, Golovkin merebut gelar WBA Middleweight setelah menghentikan Nilson “Blade” Tapia (14-2-1). Sejak saat itu, ia melanjutkan kariernya dengan mempertahankan gelarnya melawan sejumlah petinju top dunia, termasuk mantan juara IBF Kassim “The Dream” Ouma (27-7-1), juara IBF USBA Lajuan Simon (23-3-2), dan Grzegorz Proksa (28-1).
Dominasi di Kelas Menengah
Golovkin terus mendominasi kelas menengah, memenangkan gelar-gelar tambahan seperti IBO dan IBF setelah mengalahkan petinju-petinju berkelas seperti Gabriel “King” Rosado (21-5), Matthew Macklin (29-4), dan Curtis “Cerebral Assassin” Stevens (25-3). Golovkin juga menambahkan gelar WBC interim setelah mengalahkan Marco Antonio Rubio (59-6-1) pada 2014.
Pada 2015, GGG menambah koleksi gelarnya dengan meraih gelar IBF setelah mengalahkan juara David Lemieux (34-2). Ia kemudian menghentikan Dominic Wade (18-0) dan Kell Brook (36-0), sebelum bertemu dengan Danny Jacobs pada 2017.
Pertarungan dengan Saul “Canelo” Alvarez
Golovkin mencatatkan dua pertarungan penting melawan Saul “Canelo” Alvarez, salah satu rival utamanya. Pada September 2017, mereka bertarung di pertandingan yang berakhir imbang setelah 12 ronde. Dalam pertandingan ulang yang berlangsung setahun setelahnya, GGG tampil dengan gaya bertarung yang berbeda, dan untuk pertama kalinya, ia kalah angka dari Canelo melalui keputusan mayoritas.
Selama empat tahun menunggu pertandingan ulang tersebut, Golovkin memenangkan empat pertarungan, termasuk kemenangan besar atas Ryota Murata (16-2) di Jepang pada April 2022. Pada pertemuan ketiganya dengan Canelo pada September 2022, Golovkin kalah dengan keputusan tipis.
Akhir Karier dan Warisan Gennadiy Golovkin
Dengan rekor akhir 42-2-1, dengan 37 kemenangan KO, Gennadiy Golovkin pensiun setelah karier yang luar biasa. Ia diakui tidak hanya karena kemampuan bertarungnya yang luar biasa, tetapi juga karena sikapnya yang terhormat baik di dalam maupun di luar ring. Golovkin kini menunggu untuk dilantik ke dalam Hall of Fame IBF sebagai salah satu petinju terbaik di era modern.