Wlzyw Box,Naoya Inoue terpaksa mengubah jadwal pertarungannya setelah penantangnya, Sam Goodman, mundur. Sebagai gantinya, Inoue akan menghadapi petinju asal Korea Selatan, Ye Joon Kim, yang relatif tidak dikenal di kancah internasional. Pertarungan ini akan berlangsung di Ariake Arena, Tokyo, pada Sabtu (24/1/2025). Lalu, siapa sebenarnya Ye Joon Kim, calon penantang yang berpotensi merusak takhta Naoya Inoue?
Gaya Bertinju dan Julukan “Pacquiweather”
Ye Joon Kim dikenal di Korea Selatan dengan reputasi yang solid. Ia bahkan dijuluki “Pacquiweather” karena gaya bertinju yang dianggap mirip dengan Manny Pacquiao, namun dengan beberapa fleksibilitas tambahan.
“Saya memiliki gaya yang berbeda, sedikit seperti Pacquiao dengan beberapa fleksibilitas, pukulan ambidextrous, pukulan balik yang agresif. Saya dapat melakukan pukulan bahu. Saya pikir saya memiliki keterampilan yang beragam. Tetapi saat ini saya dikenal sebagai ‘Si Pembuat Masalah’, karena saya suka mempersulit rencana lawan saya, menyebabkan mereka mendapat masalah,” ujar Ye Joon Kim, seperti yang dikutip dari Marca.
Menurut laporan media Korea Selatan yang juga dikutip Marca, Ye Joon Kim memiliki beberapa kualitas yang membuatnya dianggap sebanding dengan dua petarung terbaik saat ini. Hal ini bukan sekadar klaim kosong, karena berdasarkan data Boxrec, petinju berusia 32 tahun ini tercatat memiliki rekor 21 kemenangan (13 KO) dan dua kekalahan. Persentase KO-nya, yakni 61,9%, menunjukkan bahwa ia adalah ancaman serius dalam hal pukulan knockout.
Kemenangan Besar dan Jalur Karier
Meskipun begitu, masih menjadi tanda tanya seberapa besar Ye Joon Kim dapat menjadi tantangan nyata bagi “Monster” Jepang tersebut, mengingat tidak ada lawan yang benar-benar menonjol dalam perjalanan karier tinju Kim. Namun, salah satu pencapaiannya yang membuatnya dikenal lebih luas adalah saat ia merebut sabuk juara WBO Oriental Super Bantam setelah mengalahkan Rakesh Lohchab tahun lalu. Selebihnya, tak ada prestasi besar lainnya yang menambah sorotan pada kariernya.
Keuntungan Pengalaman dan Teknik Bertarung
Meskipun demikian, Inoue tidak boleh menganggap remeh lawannya. Ye Joon Kim sudah dua kali bertanding di Jepang (2013 dan 2014), jadi ia tidak asing lagi dengan atmosfer pertarungan di Tokyo.
“Saya suka bertinju di sana. Saya sangat menghargai cara para penggemar memperlakukan Anda di Jepang,” ujar Ye Joon Kim, yang merasa percaya diri dengan pengalaman internasional yang telah ia kumpulkan.
Ye Joon Kim yakin bahwa dengan pengalaman tersebut, teknik memukulnya yang semakin kuat, dan karier panjang di kelas bantam super, ia memiliki peluang untuk melawan Inoue, yang saat ini merupakan juara tak terbantahkan di kelas 122 pon.
“Keunggulan ukuran tubuh alami saya dapat berperan. Saya bisa menjadi petarung yang lebih kuat. Saya bisa mengalahkan Inoue dengan mendorongnya ke belakang, menggunakan keterampilan saya untuk menyerangnya dengan berbagai sudut pukulan. Inoue terbiasa dengan lawan yang menyerah dan mencoba bertahan. Saya pikir kunci untuk mengalahkannya adalah agresi yang cerdas,” pungkas Ye Joon Kim.
Dengan persiapan matang dan keyakinan yang kuat, Ye Joon Kim siap menghadapi tantangan besar melawan Naoya Inoue, meskipun ia masih tergolong sebagai underdog. Apakah ia bisa mengganggu dominasi Inoue? Kita akan saksikan di ring.